Sabtu, 17 Agustus 2013

[Review] Film: La Tahzan

Sebuah film yang menceritakan tentang seorang wanita bernama Viona (Atiqah Hasiholan), dia tinggal di Bandung, lulusan desain grafis dan berkeinginan untuk sekolah di jepang. Viona sudah lama sekali dekat dengan lelaki bernama Hasan (Ario Bayu). Suatu ketika Hasan pergi ke jepang terlebih dahulu secara mendadak. Dan beberapa bulan setelah itu, Viona juga mendapatkan kesempatan untuk belajar sambil bekerja di Jepang. Tapi mereka berdua seperti sudah lost contact. Viona hanya berbekal kado berupa buku note kecil dari Hasan yang didalamnya terdapat alamat Hasan di Jepang.

Ketika ingin berangkat kerja, Viona yang sedang naik sepeda menabrak mobil, dan jatuh. Pada saat itu lah, ada sosok Yamada (Joe Taslim), seorang fotografer keturunan Jepang-Indonesia. Momen itu menjadi momen awal perkenalan mereka. Lama kelamaan mereka dekat, dan Viona pun juga merasakan apa yang dirasakan oleh Yamada. Ya, ada point dimana Viona harus memilih Hasan atau Yamada. Ayo siapa yang dipilih? Langsung aja nonton yah!

Sumber: maricari.com

Kalo dari segi cerita dan alur sih biasa aja ya. Cerita ya tentang percintaan, trus ada orang ketiga, trus harus menentukan dua pilihan. Standard lah. Dan alur pun, dibilang terlalu cepet, enggak. Dibilang terlalu lama, enggak. Dibilang alurnya ketebak, enggak. Dibilang alurnya ketauan juga enggak. Standard lah.

Gue malah menikmati cara mas Danial Rifki menyutradarai film ini. Ngeliat akting Atiqah Hasiholan dan Joe Taslim di film ini, gue harus ngacungin jempol sih. Atiqah berakting total dengan logat sundanya yang manja-manja, dengan lari yang khas imutnya dan tangan yang menggemaskan ala gadis2 jepang. Trus Joe Taslim juga. Biasanya kan dia berperan sebagai lelaki garang. Tapi di film ini, dia jadi cowo korea yang ngomongnya sedikit imut-imut. Pokoknya beda sama karakter dia di film sebelomnya. Character buildingnya keren!!!

Sumber: muvila.com

Dibilang film ini islami, sebenernya gak sebegitu islaminya. Sejujurnya gue masih kurang nangkep kenapa judulnya jadi La Tahzan. Dan apa korelasi sama inti ceritanya. Gue masih gak dapet pointnya aja. 

Trus trik mas Danial untuk tidak memperjelas film diawal untuk membuat kita terus penasaran dengan filmnya, berhasil sih. Tetapi, disayangkan endingnya cuma segitu. Kurang nendang. Padahal kita penasaran, "Endingnya gimana sih?". Tapi overall menghibur lah untuk ditonton. Suasana jepang, drama percintaannya, dan akting unik dari atiqah dan joe taslim membuat film ini jadi kece. Ngebayangin di credit tittle nama crew dan cast cuma se-sedikit itu, pasti pas produksinya gila-gilaan deh. Buat mas Danial dan team semangat yah! Filmnya lumayan menghibur laaaah.

Rate: 7.3/10

NIZARLAND
"Where The Land Inspires The World"

2 komentar:

  1. Iya, ending.na kurang nendang, n certanya kayak keburu buru, jd nntn tu kayk bentar! , knpa la tahzan , , mungkn karna d st d ceritakan beberapa kegalauan, dan gmana kita harus menghadapi kegalauan itu, kalo d bukunya gt, , ,

    BalasHapus
    Balasan
    1. oh gitu, tapi kurang ngena aja makna la tahzan nya. thanks ya shifa udah nge-share opini nya ;)

      Hapus