Rabu, 05 November 2014

A Midsummer Night’s Dream: Selebrasi dalam Komedi

Pementasan A Midsummer Night’s Dream merupakan pementasan Teater Sastra UI yang ke-328, bertepatan dengan perayaan 30 tahun berdirinya Teater Sastra. Pentas ini merupakan pentas tahunan ke-6 Teater Sastra UI di Graha Bhakti Budaya, setelah Tragedi Macbeth (2009), Sketsa Robot (2010), Baju Baru Sang Raja (2011), Musuh Masyarakat (2012), Selingkuh (2013).

Selain menyuguhkan pementasan, dalam rangka ulang tahun ke-30 ini Teater Sastra juga menghadirkan pameran yang menyajikan rekam jejak Teater Sastra UI sebagai teater yang meramaikan jagad perteateran Indonesia. Pameran Teater Sastra UI akan berlangsung selama pementasan, yakni 13 November – 16 November 2014. Foto-foto pementasan, berikut properti yang digunakan dalam pementasan, akan menyambut para penonton sebelum mereka memasuki gedung pertunjukan.

Teater Sastra UI juga menggunakan momentum ini untuk mempertemukan kembali alumni-alumni Teater Sastra UI. Selama lebih dari 30 tahun berdiri, ratusan mahasiswa telah menimba ilmu dari kelompok teater yang paling tua dan berpengalaman di lingkungan UI ini. Tercatat beberapa anggota DPR, pengusaha, dosen, peneliti, bintang sinetron, penulis, wartawan, dll, pernah memperkuat barisan Teater Sastra. Reuni Alumni Teater Sastra ini diadakan dalam bentuk jamuan makan siang pada Minggu, 16 November 2014, tepat sebelum pementasan terakhir.

Tahun ini, di usia ke-30, Teater Sastra Universitas Indonesia kembali tertantang untuk memanggungkan karya Shakespeare, setelah sukses menampilkan Tragedi Othello (1988) dan Tragedi Macbeth (2009). A Midsummer Night’s Dream menjadi pilihan kami karena secara historis drama ini ditulis untuk sebuah perayaan. Di satu sisi kami ingin merayakan tigapuluh tahun keberadaan kami di jagad teater Indonesia, dan di sisi lain merayakan suasana pasca Pilpres yang hasilnya kami harapkan dapat membawa kita menjadi bangsa yang lebih cerdas, berbudaya dan bermartabat.


Berbeda dengan komedi-komedi yang kami produksi sebelumnya, seperti Komedi (anti) Porno (2006), Sketsa Robot (2010)  dan Baju Baru Sang Raja (2011), yang sarat dengan muatan permasalahan sosial dan kemasyarakatan, kali ini kami sengaja memilih komedi yang nyaris tanpa permasalahan sosial yang ‘berat’. Sebagaimana dalam komedi Shakespeare yang lain, permasalahan utama komedi ini adalah cinta, cinta yang bisa membawa tokoh-tokohnya menuju penderitaan atau kebahagiaan.

Karena dunia yang diceritakan adalah dunia komedi, maka semua harus berakhir bahagia. Setelah semua kekacauan yang terjadi, semua kesalahan pun dimaafkan, dan hidup kembali berjalan dengan damai. Satu hal yang ditunjukkan oleh Shakespeare dengan drama ini adalah bahwa untuk mencapai perubahan dan perbaikan, seorang tokoh tidak boleh menerima keadaan, tidak boleh tinggal diam dan siap menempuh kekacauan. Namun, sebaliknya, untuk memperoleh kebahagiaan dan ketentraman seorang tokoh harus bisa menerima kenyataan, apa adanya.

Dan karena komedi adalah perayaan, kami berharap pertunjukan ini akan menjadi perayaan bersama bagi kami dan seluruh penonton yang hadir menyaksikan pertunjukan ini.

Acara         : Pementasan “A MIDSUMMER NIGHT’S DREAM” oleh Teater Sastra UI
Tempat      : Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki
Tanggal      : 13 November 2014 (Press), 14-16 November 2014 (umum)
Kontak       : Bambang Tetuko
                   +62813 6437 4581
                   bambangtetuko1@gmail.com

Tentang Teater Sastra UI
Teater Sastra UI adalah teater kampus tertua di Universitas Indonesia. Teater Sastra UI berdiri pada tahun 1984 di kampus UI yang saat itu masih berada di Rawamangun. Teater ini didirikan oleh I. Yudhi Soenarto, yang saat itu merupakan seorang mahasiswa jurusan sastra Inggris. Sejak awal konsep teater kampus yang diterapkan oleh Teater Sastra bukanlah teater mahasiswa, tapi teater warga kampus yang terdiri atas dosen, mahasiswa, pegawai, dan Alumni UI.

Tentang Sutradara
Pertunjukan ini disutradarai oleh I. YUDHI SOENARTO, pengajar mata kuliah drama di program studi Inggris, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Untuk pementasan kali ini, secara khusus ia menyiapkan versi terjemahan baru agar bahasa Indonesia yang digunakan tetap up to date. Spesialis Shakespeare ini juga pendiri dan ketua pertama Laboratorium Seni dan Budaya FIB UI (1999 – 2003) dan direktur artistik Yayasan Teater Sastra. Selain itu, ia juga mengajar di Jurusan Teater Institut Kesenian Jakarta (IKJ/1999-2009) dan anggota Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta (DKJ/2006-2009).

NIZARLAND
"Where The Land Inspires The World"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar