sebelumnya perkenalkan dulu, saya Nizar, mahasiswa Universitas Indonesia, jurusan Teknik Metalurgi dan Material angkatan 2008. saya hanya merupakan mahasiswa biasa yang sedang tidak berada di sebuah lembaga seperti BEM, MPM, atau lembaga tinggi UI lainnya. sejujurnya, saya tidak tahu betul apa yang terjadi pada kampus saya sendiri pada awalnya.
penyebutan Dr. HC yang memenuhi timeline twitter saya dan ramai di media massa membuat saya penasaran dan ingin mencari tahu apa itu. sampai saya berbincang dengan beberapa teman saya yang saya tahu bahwa mereka ngerti betul apa yang sedang terjadi di UI saat ini.
saya pribadi merasa sangat tertampar. mahasiswa macam apa saya ini, yang tidak tau sama sekali apa yang sedang heboh dibicarakan di kampusnya sendiri. sangatlah apatis! dan saya pun coba hadir dalam forum terbuka yang diadakan pada hari Senin, 4 September 2011 di FEUI.
|
Aula FEUI yang penuh semangat! :D |
banyak petinggi UI yang hadir pada saat itu, mulai dari ketua BEM, MWA, ILUNI, beberapa dekan, paguyuban pekerja, media massa dan mahasiswa lainnya. saya telat dan tidak melihat pidato pak emil salim. mohon maaf, mungkin kalian bisa melihatnya di media lainnya.
|
ramenya media massa saat wawancara Prof. Emil Salim |
|
Prof. Emil Salim |
salah satu quote Prof. Emil Salim yang disampaikan oleh pembicara selanjutnya:
"UI itu mercusuar dari moral bangsa ini. Kalau tata kelolanya saja berantakan, bagaimana dengan masa depan bangsa ini"
kemudian ketua BEM (Maman Abdurrakhman) mengungkapkan suaranya. ini bukan merupakan forum untuk impeach, tapi untuk perbaikan sistem. kalau sistemnya masih bobrok dan tidak terselesaikan sama saja kita meneruskan sistem tersebut kepada penguasa selanjutnya. saat ini BEM juga sedang mengkaji akar permasalahannya yang nantinya akan dapat menghasilkan solusi
dan MWA perwakilan mahasiswa pun, bang andreas senjaya menyampaikan pendapatnya. dia mengungkapkan bahwa sesungguhnya pada saat ini kedudukan dia tidak kuat. padahal seharusnya MWA itu merupakan lembaga tertinggi yang ada di UI tapi masih tidak mendapatkan transparansi keuangan, tidak dapat mengontrol sistem yang ada di UI. "Jujur saya sendiri malu, ketika saya MWA tapi tidak dapat berbuat apa-apa" kata bang jay.
|
Maman Abdurrakhman, Ketua BEM UI |
dan dari paguyuban pegawai UI juga ada yang turun ke panggung untuk mengeluarkan suaranya. mereka menuntut status yang jelas untuk mereka. semenjak adanya isu bahwa UI merupakan kampus BHMN pada tahun 2000 dimana semua pegawai baik non PNS ataupun PNS seharusnya dirubah seluruhnya menjadi BHMN tapi pada kenyataannya tidak. mereka hanya menuntut status mereka. ada yang bilang "udahlah itu masalah sepele". meeeen! ini nasib kerja orang 10 bahkan sampe ada yang 20 tahun loh. tanpa ada kepastian, jaminan masa depan dll.
dekan dari Fakultas Kedokteran pun yang bernama ibu Ratna Sitompul membacakan apa yang telah dibicarakan di fakultasnya. mereka minta transparansi keuangan yang jelas. kalo birokrasi keuangan yang sulit ini dapat berdampak pada berkurangnya jumlah peneliti yang tertarik melakukan riset. padahal UI adalah Research University.
salah satu Prof. dari FIB yang bernama ibu Riris juga menyampaikan pendapatnya. "Kita punya tiga kata, Veritas, Probitas, Iustitia. kenapa kita tidak berpegang teguh pada hal itu. mari kita coba menelaah masalah ini dengan tiga kata tersebut.
Universitas adalah rumah produksi ilmu pengetahuan
-Ibu Riris, FIB UI-
kemudian mahasiswa vokasi yang menjadi korban demo waktu 17 Agustus juga turun mengungkapkan apa yang ada di hati dak pikirannya. ketika mereka minta transparansi keuangan. kemana uang biaya masuk mahasiswa khususnya vokasi dan paralel yang jelas mahal dan tidak mendapatkan BOP-B? mana kampus yang dibilang kampus rakyat kalo udah kuliah mahal parkir masih bayar, praktek bayar lagi? mereka mau tau bagaimana cara menentukan BOP-B, berapa duit yang dikeluarkan untuk perpustakaan, berapa duit yang dikeluarkan untuk pohon yang mahal itu?
dan kemudian masih banyak lagi pihak yang menyampaikan pendapatnya. inti dari semua ini adalah kita ingin UI yang lebih baik, sistem yang transparan, akuntabilitas, jangan sampai kasus ini seperti bola liar yang tidak tahu kemana arahnya.
Solusi:
pihak-pihak terkait sedang melakukan perbaikan sistem. tetapi bagaimana mekanismenya saya tidak tahu. mari kita tunggu keputusan dari MWA tanggal 14 September ini. apakah rektor harus segera di demisioner? atau tidak?
saya pribadi tidak berkomentar panjang lebar, karena saya belum tau dengan benar akar permasalahan dari kasus ini. yang saya pikirkan adalah UI, ALMAMATER SAYA! mau rektor digulingkan atau tidak yang menting UI menjadi seperti sedia kala, kampus dengan tata kelola yang transparan dan lebih baik pastinya.
UI IS NOT FOR SALE!
|
yang dituntut mahasiswa (klik buat memperbesar) |
|
foto saat aksi demo pas 17 Agustus (klik buat memperbesar) |
|
keadaan saat bentrok pas demo tanggal 17 Agustus (klik buat memperbesar) |
NIZARLAND
"Where The Land Inspire The World"